Pages

Tayangan Laman

Our Partners

Resources

Bookmarks

WELCOME TO THE ANDRE PRASETYA'S BLOG

Diberdayakan oleh Blogger.

be creative

gambar

Bimbingan Belajar dan Privat Matematika untuk Siswa - Siswi SD, SMP dan SMA Sarolangun - Jambi

On Minggu, 12 Februari 2012 2 komentar

Sahabat matematika dimana pun anda berada. Apa kabarnya ? semoga selalu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. amin ya robbal alamin. Pada postingan kali ini saya ingin mengajak sahabat sekalian untuk mengenal ahli-ahli ataupun tokoh-tokoh matematika, yang mana mungkin diantara kita, sampai saat ini belum tahu siapa saja ahli-ahli di bidang matematika. Bagi yang sudah tahu, mohon diperiksa kembali, atau di telaah ulang.
           Semoga apa yang saya berikan bisa bermanfaat bagi sahabat sekalian. Ok, sudah siap untuk berkenalan dengan ahli-ahli matematika. Ayo 3.... 2.... 1...... ^_^   

       Euclides



      Euclides  (±300 sM ) adalah ahli matematika Yunani, guru, penyusun buku pelajaran yang terbesar sepanjang abad.  Euclides  dikenal juga sebagai Euclid atau Euclid of Alexandria. Bukunya yang berjudul "Stoicheia" (unsur) tentang geometri (ilmu ukur) jadi buku pelajaran yang di pakai di sekolah menengah di seluruh dunia selama 20 abad lebih. Buku itu terdiri dari 13 jilid. Jilid 1 tentang konstruksi sederhana ilmu ukur sampai Dalil Pythagoras. Jilid II tentang aljabar yang di konstruksikan secara ilmu ukur. Jilid III dan IV tentang lingkaran. Jilid V-VI tentang perbandingan sampi deret ukur. Jilid VIII dan IX tentang teori bilangan. Jilid X tentang perbandingan lagi. Jilid XI - XIII tentang ilmu ukur ruang.

Ia juga mengarang buku-buku lain yang berjudul Data, Phaenomena, Optika, Unsur Musik, Pembagian Bentuk, Porisme (3 jilid), Pseudoria, Katoptrika, Irisan Kerucut (4 jilid). Tapi buku-buku tersebut sudah musnah.Kita tahu dari laporan orang lain, misalnya laporan Proclus, ahli filsafat Yuanai, yang menulis tentang Euclides kira-kira 700 tahun sesudah Euclides meninggal. Kapan dan dimana Euclides lahir, tak ada orang yang tahu. Kapan dan dimana Euclides meningal, juga tak ada orang yang tahu. Meskipun demikian, di bidang geometri Euclides adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Maka tak mengherankan kalau ia sering mendapat julukan geometri    
Yang jelas ia hidup pada zaman Ptolemaeus l (305-285 sM.), raja Mesir bekas jenderal kesayangan Alexander Agung. Ptolemaeus l membuat kota Alexandria jadi ibu kota. Jadi pusat perdagangan dan pusat ilmu pengetahuan. Ptolemaeus l juga  membuat perpustakaan yang terbesar di dunia pada zaman itu. Perpustakaan itu menyimpan 700.000 gulung naskah kuno. Euclides adalah orang pertama di dunia yang mendirikan sekolah matematika  di Alexandria      

Menurut  Proclus pada suatu hari Ptolemaeus l ingin sekali belajar geometri dan Euclides. Ia mengundang Euclides ke istananya dan mulai mendengarkan pelajaran geometri dari Euclides. Tapi kemudian Ptolemaeus merasa bahwa geometri terlalu sulit dan terlalu lama untuk dimengerti. Maka ia minta agar pelajaran dipercepat. Euclides menjawab, “Bagi raja pun tak ada jalan pintas ke geometri!” .    

Bagaimana sahabat kita lanjut ? Yuk, kita lanjutin lagi. Kali ini ada cerita menarik tentang seorang ilmuwan yang mana beliau terkenal dengan sebuah kata yang di ucapkannya ketika dia berhasil menemukan apa yang ia cari dan yaitu "EUREKA !"
Yup, tepat sekali dia adalah ARCHIMEDES, bagaimana kisah selanjutnya, langsung saja kita ke TKP (hehe jadi ke inget sebuah acara TV).....

Archimedes
Kisah tentang Archimedes yang banyak diceritakan oleh orang adalah kisah saat Archimedes menemukan cara dan rumus untuk menghitung volume benda yang tidak mempunyai bentuk baku.

Menurut kisah tersebut, sebuah mahkota untuk raja Hiero II telah dibuat dan raja memerintahkan Archimedes untuk memeriksa apakah mahkota tersebut benar-benar terbuat dari emas murni ataukah mengandung tambahan perak. Karena Raja Hiero II tidak mempercayai pembuat mahkota tersebut.

Saat Archimedes berendam dalam bak mandinya, dia melihat bahwa air dalam bak mandinya tertumpah keluar sebanding dengan besar tubuhnya. Archimedes menyadari bahwa efek ini dapat digunakan untuk menghitung volume dan isi dari mahkota tersebut. Dengan membagi berat mahkota dengan volume air yang dipindahkan, kerapatan dan berat jenis dari mahkota bisa diperoleh.

Berat Jenis mahkota akan lebih rendah daripada berat jenis emas murni apabila pembuat mahkota tersebut berlaku curang dan menambahkan perak ataupun logam dengan berat jenis yang lebih rendah. Karena terlalu gembira dengan penemuannya ini, Archimedes melompat keluar dari bak mandinya, lupa berpakaian terlebih dahulu, berlari keluar ke jalan dan berteriak "EUREKA!" atau '"Saya menemukannya".

 Archimedes (287-212 SM) adalah ahli matematika dan fisika ternama sepanjang masa. Ia dilahirkan di Syracuse ( sekarang Sisilia), Italia. Archimedes merupakan keponakan raja Hiero II yang memerintah di Sisilia waktu itu. Pamannya ini sering meminta tolong kepada Archimedes karena ia tahu keponakannya sangat pandai. Lewat tugas-tugas yang diberikan raja Hiero, Archimedes banyak mendapat penemuan baru.

Ia terkenal dengan teorinya tentang hubungan antara permukaan dan volume dari sebuah bola terhadap silinder, rumus hidrostatik dan peralatan untuk menaikkan air - 'Archimedes Screw'. Raja Hiero II kala itu terikat perjanjian dengan bangsa Romawi. Syracuse harus mengirimkan gandum dalam jumlah yang besar pada bangsa Romawi, agar mereka tidak diserang. Hingga pada suatu ketika Hiero II tidak mampu lagi mengirim gandum dalam jumlah yang ditentukan. Karena itu Archimedes ditugaskan merancang dan membuat kapal jenis baru untuk memperkuat angkatan laut raja Hiero II.
        Pada masa itu, kapal yang dibuat oleh Archimedes adalah kapal yang terbesar. Untuk dapat mengambang, kapal ini harus dikeringkan dahulu dari air yang menggenangi dek kapal. Karena besarnya kapal ini, jumlah air yang harus dipindahkanpun amat banyak. Karena itu Archimedes menciptakan sebuah alat yang disebut "Sekrup Archimedes". Dengan ini air dapat dengan mudah disedot dari dek kapal.

Ukuran kapal yang besar ini juga menimbulkan masalah lain. Massa kapal yang berat, menyebabkan ia sulit untuk dipindahkan. Untuk mengatasi hal ini, Archimedes kembali menciptkan sistem katrol yang disebut "Compound Pulley". Dengan sistem ini, kapal tersebut beserta awak kapal dan muatannya dapat dipindahkan hanya dengan menarik seutas tali. Sistim katrol ini sampai sekarangpun masih diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya katrol sumur, katrol yang digunakan oleh tukang bangunan, dll. 



Archimedes mendesain sejumlah alat pertahanan untuk mencegah pasukan Romawi di bawah pimpinan Marcus Claudius Marcellus, merebut tanah kelahirannya, Syracuse dan menyerang raja Hiero II. Saat armada Romawi yang terdiri dari 120 kapal mulai tampak di seberang lautan, Archimedes berfikir keras untuk mencegah dan menggangu tentara musuh merapat di pantai Syracuse.

Archimedes kemudian mencoba membakar kapal-kapal Romawi ini dengan menggunakan sejumlah cermin yang disusun dari perisai-perisai prajurit Syracuse. Archimedes berencana untuk membakar kapal-kapal musuh dengan memusatkan sinar memperoleh jumlah panas yang cukup untuk membakar sebuah kapal, kapal tersebut haruslah diam. Walaupun hasilnya kurang memuaskan, dengan alat ini Archimedes berhasil menyilaukan pasukan Romawi hingga mereka kesulitan untuk memanah. Panas yang ditimbulkan dengan alat ini juga berhasil membuat musuh kegerahan, hingga mereka lelah sebelum berhadapan dengan pasukan Syrcuse.

Saat musuh mulai mengepung pantai Syracuse, Archimedes kembali mengeluarkan alat andalannya.  yang disebut "Cakar Archimedes". Tujuannya kali ini adalah mencari cara untuk menenggelamkan kapal-kapal Romawi ini. Alat ini bentuknya mirip derek pada masa kini. Setelah alat ini secara diam-diam dikaitkan ke badan kapal musuh, derek ini kemudian ditarik. Akibanya kapal musuh akan oleng, atau bahkan robek dan tenggelam.

Buku-buku yang ditulis oleh Archimedes dan berisikan rumus-rumus matematika masih dapat ditemukan sekarang, antara lain On the Equilibrium of Planes, On the Measurement of a Circle, On Spirals, On the Sphere and the Cylinder dan lain sebagainya. Teori-teori matematika yang dibuat oleh Archimedes tidak berarti banyak untuk perkembangan ilmu pengetahuan saat Archimedes meninggal. Tetapi setelah karyanya di terjemahkan ke dalam bahasa Arab pada abad 8 dan 9 (kurang lebih 1000 tahun setelah Archimedes meninggal), beberapa ahli matematika dan pemikir Islam mengembangkan teori-teori matematikanya. Tetapi yang paling berpengaruh terhadap perkembangan dan perluasan teori matematika tersebut adalah pada abad 16 dan 17, dimana pada abad itu, mesin cetak telah ditemukan. Banyak ahli matematika yang menjadikan buku karya Archimedes sebagai pegangan mereka, dan beberapa ahli matematika tersebut adalah Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1642).


         Gimana ? seru kan ceritanya, nah sahabat matematika dimanapun anda berada. Cukup disini dulu ya....ups,, Jangan sedih dulu. Perkenalan kita dengan para ahli matematika akan berlanjut kok pada postingan berikutnya,,, ok,,,,, ^_^

About

Popular Posts

Pengikut